Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan sesuai kurikulum 2013
Pada postingan kali ini, akan kami sajikan rangkuman materi
kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan. Rangkuman materi kelas 6 tema 2
Persatuan dalam perbedaan ini semoga bermanfaat untuk rekan sesama guru dan
orang tua siswa. Kami harap rangkuman ini bisa memberikan gambaran utuh materi
pembelajaran di kelas 6 tema 2 sub tema 1. Selain itu, rangkuman ini semoga
bisa dimanfaatkan untuk mempermudah penyusunan kisi-kisi soal ulangan harian,
PTS maupun PAS.
Untuk peserta didik kami berharap rangkuman Kelas 6 tema 2
sub tema 1 ini dapat digunakan sebagai sumber belajar alternatif untuk memahami
materi dalam mengahadapi penilaian harian ataupun penilaian tengah semester dan
juga akhir semester.
Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan Muatan pelajaran PPKN
Rukun dalam perbedaan
Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama. Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sahabat.
Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat
dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka
setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain
berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu
melakukan apa saja yang dibutuhkan warga.
Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu memang
sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang
mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan
perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga.
Toleransi berarti membiarkan orang lain untuk berbuat sesuatu. Kita menahan perasaan kita agar tidak merasa terganggu dengan perbuatan itu. Kadangkala istilah ini dianggap sama dengan tenggang rasa, padahal sesungguhnya berbeda. Tenggang rasa berarti menjaga perasaan orang lain dengan menahan/mengubah perilaku kita.
Baik toleransi ataupun tenggang rasa sangat dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Toleransi dan tenggang rasa menjadikan kehidupan berjalan aman, damai dan penuh persatuan.
Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan Muatan pelajaran Bahasa Indonesia
Membuat Peta Pikiran
Peta pikiran adalah suatu cara untuk mengorganisasikan dan
menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata
kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan
diingat secara cepat dan efisien.
Manfaat peta pikiran :
- Memudahkan belajar
- Meningkatkan kreativitas
- Mendorong kita untuk lebih produktif dan efisien
Berikut cara mudah membuat peta pikiran :
- Tentukan ide pokok bacaan
- Membuat daftar pertanyaan
- Tuliskan jawaban dalam bentuk cabang yang saling terhubungan
Cara membuat daftar pertanyaan, gunakan kata tanya berikut :
- - Apa >>>>> A
- - Dimana >>> DI
- - Kapan >>>> K
- - Siapa >>>> SI
- - Mengapa >>> M
- - Bagaimana >>> BA
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat peta pikiran:
- Pastikan tema utama terletak di tengah-tengah
- Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis warna atau simbol
- Gunakan huruf besar
- Buat peta pikiran diatas kertas polos dan hilangkan proses edit.
Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan Muatan pelajaran IPA
Adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya
Tumbuhan beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya. Secara umum adaptasi memiliki dua tujuan. pertama, agar terhindar dari pemangsa. Kedua, untuk memudahkan mendapat mangsa/makanan. Adaptasi adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki tanaman atau tumbuhan untuk hidup pada tempat atau daerah tertentu.
Teratai
Tanaman ini tumbuh di air. Agar dapat menyesuaikan diri, tanaman ini memiliki akar di bawah air. Tangkai daunnya tumbuh menjalar sehingga daun teratai dapat mengapung di air.
Daun teratai bundar dan lebar, fungsinya adalah agar daun dapat menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Hal ini akan berdampak saat penguapan air dan berfotosintesis. Daun teratai memiliki larutan yang bermanfaat sebagai pembersih daun.
Teratai memiliki batang dengan rongga di dalamnya. Rongga ini berfungsi untuk membawa oksigen ke batang dan akar. Meskipun akar berada di dalam air, akar masih tetap dapat bernapas.
Enceng Gondok
Enceng gondok hidup pada genangan air dan rawa-rawa. Enceng gondok beradaptasi dengan akarnya yang panjang dan batangnya yang berongga. Akar yang panjang berfungsi agar enceng gondok bisa berdiri tegak dipermukaan air.
BACA JUGA
Rangkuman kelas 6 tema 2 subtema 1
Rangkuman kelas 6 tema 2 subtema 2
Rangkuman kelas 6 tema 3 subtema 3
Bambu
Pohon bambu mempunyai ciri khusus, yaitu mempunyai rambut halus yang tajam. Bulu yang tajam terdapat pada batang. Bulu tersebut melekat kuat dan dapat menyebabkan gatal.
Kaktus
Kaktus beradaptasi dengan bentuk daun yang menyerupai duri. Ini dilakukan untuk mengurangi penguapan akibat cuaca panas pada gurun pasir. Duri juga berfungsi untuk melindungi kaktus dari pemangsa. Akar kaktus sangat panjang dan lebat agar dapat menyerap banyak air.
Mawar
Mawar beadaptasi dengan memiliki duri yang tajam pada bagian batangnya. hal ini ditujukan untuk melindungi diri dari pemangsa.
Mangrove
Mangrove adalah tanaman yang hidup di pantai. Air pantai mengandung banyak kadar garam. Kadar garam yang tinggi dapat membunuh tanaman. Mangrove beradaptasi dengan adanya akar nafas yang mampu membuang kadar garam pada air yang diserapnya.
Jati
Tumbuhan jati beradaptasi dengan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
Berdasarkan habitatnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga jenis.
1. Hidrofit
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya ada di permukaan air. Akarnya berada di air. Memiliki rongga udara dalam batang atau tangkai daun. Daunnya muncul ke permukaan air.
2. Higrofit
Tumbuhan yang hidup di daerah lembap. Tubuhnya terdiri atas bagian-bagian
akar, batang, dan daun. Batangnya pada umumnya tidak tampak karena terdapat di
dalam tanah. Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung.
3, Xerofit
Tumbuhan yang hidup di daerah yang kering. Tumbuhan ini memiliki daun
tebal, sempit, kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik, atau
bahkan tidak mempunyai daun. Batangnya tebal dan mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Akarnya panjang.
Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan Muatan pelajaran IPS
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan tanggal 17 Agustus
1945 menjadi tonggak sejarah dimana bangsa Indonesia berhak atas kemerdekaan
dan wajib mempertahankannya. Diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh tentara
Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan pada tanggal
9 Agustus 1945 di kota Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah kepada tentara
Sekutu. Peristiwa ini dijadikan kesempatan oleh bangsa Indonesia untuk segera
membebaskan diri dari penjajahan bangsa Jepang.
Teks proklamasi ditulis di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jl. Imam Bonjol No. 1. Para penyusun teks proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno. Saat itu hadir pula B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman
Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 telah hadir, antara lain, Soewirjo,
Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul
10.00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat
tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati,
dikibarkan.
Proklamasi Kemerdekaan memiliki makna yang sangat penting
bagi bangsa Indonesia
- Sebagai Puncak Perjuangan Indonesia
- Pernyataan Kepada Dunia Luar
- Menaikkan Martabat Bangsa
- Perjuangan sebagai negara baru
- Tonggak sejarah Indonesia
Rangkuman materi tematik kelas 6 tema 2 subtema 1 Rukun dalam perbedaan Muatan pelajaran SBDP
Jenis Pola lantai dalam tari.
1. Pola Lantai Vertikal (Lurus)
Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat.
Contoh : Tari Yospan, Papua Tari Serimpi, Jawa Tengah Tari Baris Cengkedan, Bali
2. Pola Lantai Diagonal
Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
Contoh : Tari Gending Sriwijaya, Sumatra Selatan
3. Pola Lantai Garis Melengkung
Penari membentuk garis lingkaran. Tari rakyat dan tari tradisional banyak menggunakan pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut.
Contoh Tari Ma’badong, Toraja, Sulawesi Selatan, Tari Randai, Sumatra Barat
Demikian rangkuman materi kelas 6 tema 2 subtema 1 pada postingan kali ini, semoga bermanfaat.
BACA JUGA
Rangkuman kelas 3 tema 2 subtema 1
Rangkuman kelas 4 tema 2 subtema 1
Rangkuman kelas 5 tema 2 subtema 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar