Rabu, 16 Desember 2020

Fokus Pembelajaran Matematika SD Kelas Tinggi (Kelas 4, 5 dan 6)

Fokus pembelajaran matematika SD kelas awal 

Sebelum mereka-cipta pembelajaran matematika, tiap guru perlu mengenali muatan matematika apa saja yang penting di tiap kelas. Muatan atau topik matematika yang penting di sini dapat menjadi jangkar untuk pembelajaran sepanjang tahun.Khususnya, setelah mengetahui gagasan matematika mana yang perlu memperoleh penekanan serta terkait kuat ke pengetahuan lain, guru dapat merancang rangkaian kegiatan belajar mengajar yang lebih terstruktur dan kuat keterhubungan antar topiknya.
Dengan begitu, dapat diharapkan pelajar menemukan pesan besar dari matematika di kelas tersebut dan kemudian mengembangkannya lebih lanjut. Berangkat dengan pemikiran seperti itu, dokumen fokus atau pumpunan matematika ini disiapkan dan disusun.

Hal ini bukan saja akan membantu guru dan sekolah untuk menyusun kerangka/organisasi program belajar mengajar sepanjang tahun, tetapi juga akan membantu guru lebih terarah dalam mendesain evaluasi pembelajarannya. Akibatnya, pembahasan matematika yang memang perlu mendapat penekanan, karena memiliki keterkaitan dengan topik di kelas lebih tinggi, pasti akan dievaluasi secara seksama. Ini akan memberikan gambaran kemajuan belajar matematika tiap pelajar yang lebih utuh dan andal.

Dalam kegiatan doing mathematics atau bermatematika, pelajar bukan saja membangun pengetahuan matematikanya, tetapi juga, sama pentingnya, pelajar mengasah keterampilan dirinya, seperti bernalar, berkomunikasi, menerapkan, menyelesaikan masalah, dan lainnya. Dengan desain pembelajaran yang fokus pada topik atau gagasan inti, pelajar dapat memperoleh pengalaman bermatematika secara utuh serta bermakna.

Suatu topik dipilih dimasukkan dalam dokumen matematika ini karena dibutuhkan di kehidupan, terhubung pembelajaran tahun selanjutnya, dan memiliki keterkaitan konsep dengan pendidikan di tahun-tahun sebelumnya. Artinya, topik yang tak disertakan di dokumen ini tetap perlu dibelajarkan dengan seksama di kelas. Pelajar harus memberikan perhatian pada topik di luar dokumen ini yang sama sungguh-sungguhnya dengan topik yang ada di dalam dokumen ini. Kecuali itu, dalam penulisan dokumen ini, kenyataan kehidupan manusia modern yang sarat berkolaborasi dengan mesin sudah diperhatikan.

Khususnya, budaya hidup berkomputer berdampak pada proses berkomunikasi di matematika yang menuntut solusi atau pernyataan matematika tak saja harus dapat dipahami manusia lain, tetapi juga dapat dipahami mesin. Ini memiliki konsekuensi bahwa tuntutan berbahasa dalam matematika harus lebih runtun, sistematis, jelas, dan lugas.

Dokumen pumpunan matematika ini bermanfaat bagi sekolah dengan pendekatan pengajaran apapun, karena dokumen ini memberikan kebebasan yang luas pada guru dan sekolah guna mengembangkan strategi pembelajarannya sendiri. Dokumen ini mendata pengetahuan dan keterampilan matematika apa yang perlu dijadikan fokus. Harapan akhirnya, dengan memanfaatkan dokumen ini, guru terbantu untuk merancang pengalaman belajar dengan memperhatikan gagasan besar sebagai kerangkanya.

Baca Juga :


1. Fokus Pembelajaran Matematika Kelas 4

Dalam proses belajar para pelajar kelas 4, gabungkan pengetahuan dan keterampilan matematika di bawah ini menjelaskan muatan yang harus dikembangkan, dimana muatan-muatan tersebut ditujukan untuk mengasah kemampuan bernalar, menyelesaikan masalah, berkomunikasi, sekaligus menyajikan dengan berbagai sarana dan permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan matematika.

Bilangan dan Operasinya: 

Membangun pemahaman operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (cacah dan pecahan) serta strategipenghitungannya pada berbagai bentuk bilangan. Pelajar membaca dan menuliskan bilangan-bilangan pecahan dalam bentuk pecahan biasa, desimal, pecahan campuran dan persen. Pelajar membandingkan beberapa bilangan yang berbeda bentuknya untuk diurutkan dari yang yang terbesar atau terkecil. Pelajar juga menentukan lokasi bilangan berbagai bentuk tersebut pada garis bilangan.

Pelajar mengembangkan cara menentukan faktor dan kelipatan dari suatu bilangan menggunakan pengetahuan sebelumnya tentang perkalian dan pembagian. Pelajar mengembangkan strategi dalam perkalian dengan memanfaatkan sifat dasar distributif untuk mempermudah perhitungan hasil kali, misalnya 7x13 = (7x10) + (7x3). Mereka membangun pemahaman bahwa setiap strategi berhitung yang digunakan untuk mempermudah pada suatu persoalan tidak selalu mempermudah di persoalan yang lain.

Seperti misalnya, strategi di atas tak cocok untuk menghitung 7 x 19, tetapi lebih memudahkan jika 7 x 19 = 7 x 20 – 7 x 1 = 140 – 7 = 133.

Melalui kegiatan yang menggunakan benda konkrit, pelajar memaknai dan menuliskan pecahan yang senilai dan tak senilai, misalnya ½ senilai dengan 2/4, ditulis sebagai ½ = 2/4.

Pelajar menggunakan tanda > dan < untuk membandingan dua pecahan yang tak senilai, berdasarkan letak bilangan pada garis bilangan ataupun strategi lain seperti mengubah bilangan yang satu dalam bentuk yang sama dengan lainnya, misalnya untuk membandingkan 0,2 dan 3/5 maka pelajar mengubah 0,2 menjadi 1/5 kemudian membandingkannya dengan 3/5, atau mengubah 3/5 dalam bentuk desimal yaitu 0,6 kemudian membandingkannya dengan 0,2.

Geometri dan Pengukuran: 

Mengembangkan pemahaman sudut dan luas bangun datar. Pelajar memahami hubungan antar garis pada bangun datar dan bangun ruang seperti sejajar dan berpotongan. Pelajar juga mengenali serta menjelaskan berbagai sudut dari beberapa bangun datar, misalnya sudut tumpul, sudut lancip, sudut siku-siku, serta mengenali dan menggambar sudut yang sudah dipelajari, tanpa menggunakan jangka dan busur derajat.

Pelajar juga mengungkapkan sifat-sifat pada bidang datar, seperti banyaknya sisi, banyaknya sudut, sisi-sisi yang sejajar, sisi-sisi yang saling tegak lurus. Pelajar juga dapat mengenali dan menggambar garis simetri pada bidang datar segibanyak beraturan dan segibanyak tak beraturan.

Keterkaitan dengan Proses Bermatematika

Penyelesaian Masalah: Di kelas 4, pelajar bukan saja hanya sekadar menyelesaikan operasi hitung terutama perkalian dan pembagian, tetapi juga menyelesaikan operasi hitung dengan lancar. Pelajar dapat memanfaatkan cara menghitung yang efisien, termasuk dengan cara standar seperti menghitung perkalian dengan cara menyusun ke bawah atau juga memanfaatkan sifat distribusi dalam perkalian. Kecuali itu, pelajar juga mulai menyusun data dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya.

Bernalar: Melalui pengalaman berhitung serta menerampilkan fakta dasar (perkalian dan pembagian), pelajar cakap bernalar induktif, yakni mengenali dan menduga sifat perkalian dan pembagian dengan mengamati pola, misalnya perkalian terkait dengan angka 5 maka nilai satuan dari hasill perkaliannya adalah 5 atau 0. Pelajar juga menguji atau memverifikasi kebenaran suatu sifat dengan contoh-contoh, seperti misalnya memverifikasi sifat distributif.

2. Fokus Pembelajaran Matematika Kelas 5

Dalam proses belajar para pelajar kelas 5, gabungkan pengetahuan dan keterampilan matematika di bawah ini menjelaskan muatan yang harus dikembangkan, dimana muatanmuatan tersebut ditujukan untuk mengasah kemampuan bernalar, menyelesaikan masalah, berkomunikasi, sekaligus menyajikan dengan berbagai sarana dan permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan matematika.

Bilangan dan Operasinya: 

Membangun pemahaman operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada berbagai bentuk bilangan pecahan Pelajar lancar penjumlahkan serta mengurangkan bilangan pecahan dengan penyebut yang tak perlu sama. Pelajar mampu mengubah bilangan dalam satu bentuk ke dalam bentuk lainnya, seperti mengubah bilangan pecahan menjadi bilangan desimal. Pelajar juga mengembangkan pemahaman perkalian dan pembagian pada bilangan pecahan dengan bilangan bulat atau pecahan lainnya. Pelajar terampil melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan desimal, pecahan campuran, dan persen.

Pelajar menjelaskan makna operasi hitung pembagian pada bilangan desimal menggunakan sistem nilai tempat. Pelajar menghubungkan operasi pembagian dengan pecahan yang

mempunyai penyebut kelipatan 10 serta sifat-sifat perkalian dan pembagian. Pelajar mengembangkan dan memanfaatkan strategi perkalian dan pembagian yang melibatkan desimal, misalnya dengan cara menyusun ke bawah atau dengan cara mengubah desimal menjadi pecahan terlebih dahulu, atau menggunakan cara lain yang lebih mudah menurut mereka.

Geometri: 

Mengenal bangun ruang dan atributnya, serta volume dan luas permukaannya

Pelajar mengenal bangun ruang seperti kubus, balok, tabung, kerucut, limas, bola dan prisma, mereka juga menyebutkan atribut dari masing-masing bangun ruang tersebut, misalnya kubus mempunyai 6 sisi yang kongruen. Pelajar mengembangkan konsep volume dengan menggunakan 1 kubus satuan, misalnya untuk menghitung volume suatu balok, dapat diisi dengan kubus satuan sampai penuh tanpa celah dan tumpeng tindih. Pelajar juga menggunkan rumus untuk menentukan volume bangun ruang. Dengan menggunakan kubus satuan, pelajar memperkirakan volume bangun ruang dan membandingkannya dengan perhitungan menggunakan rumus.

Pelajar mampu menjelaskan arti luas permukaan suatu bangun ruang (seperti balok) merupakan jumlah dari luas masing-masing sisi serta terampil menghitungnya.

Keterkaitan dengan Proses Bermatematika

Penyelesaian Masalah: Di kelas 5, pelajar bukan saja menyelesaikan soal rutin yang melibatkan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada berbagai macam bentuk bilangan, tetapi juga menjajaki masalah yang tak rutin dan kadang matematikanya masih tersembunyi dalam konteks umum, seperti soal cerita.

Pelajar juga membangun number sense atau pengertiannya tentang bilangan melalui penyelesaian masalah yang melibatkan pengukuran, misalnya untuk menghitung volume atau luas permukaan menggunakan perkalian. Kecuali itu, pelajar juga mulai menyajikan data sehari-hari dalam bentuk grafik dan diagram kartesius.

Bernalar: Melalui pengalaman berhitung serta menguasai fakta dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian), pelajar mengasah kemampuan bernalar induktif, yakni mengenali sifat-sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan mengamati pola. Pelajar menguji atau sanggup memverifikasi kebenaran suatu sifat dengan contoh-contoh, misalnya hasil kali dua bilangan berselisih 2 sama dengan hasil kuadrat bilangan yang di tengah dikurang 1. Ini dapat diverifikasi dengan 51  49 = 50  50 – 1 = 2500 – 1 = 2499.

3. Fokus Pembelajaran Matematika Kelas 6

Dalam proses belajar para pelajar kelas 6, gabungkan pengetahuan dan keterampilan matematika di bawah ini menjelaskan muatan yang harus dikembangkan, dimana muatanmuatan tersebut ditujukan untuk mengasah kemampuan bernalar, menyelesaikan masalah, berkomunikasi, sekaligus menyajikan dengan berbagai sarana dan permasalahan dalam kehidupan yang terkait dengan matematika.

Bilangan dan Operasinya: 

Membangun kelancaran pada operasi hitung berbagai bentuk bilangan (termasuk bilangan negatif) yang diterapkan dalam kejadian sehari-hari Pelajar memperluas sistem bilangan dengan bilangan negatif. Pelajar mampu meletakkan berbagai bilangan (positif maupun negatif) pada garis bilangan.

Pelajar lancar menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menghitung suhu atau kedalaman laut. Pelajar juga menggunakan berbagai bentuk bilangan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait rasio dan skala. Pelajar juga menafsirkan suatu permasalahan dan menuliskan model matematikanya dengan menggunakan persamaan. Pelajar juga mengembangkan pengertian statistika seperti menentukan rata-rata, nilai tengah dan modus.

Pelajar juga terampil menggunakan lambang bilangan berpangkat dan akar, termasuk di dalamnya menyederhanakan bilangan akar dan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan pangkat dan akar.

Geometri: 

Mengembangkan pengertian luas permukaan dan volume gabungan bidang ruang Pelajar menggunakan pengetahuan sebelumnya tentang luas permukaan dan volume suatu bangun ruang sederhana untuk menentukan luas permukaan dan volume dari gabungan beberapa bangun ruang. Misalnya, pelajar menghitung volume silinder yang ditumpuk dengan balok di atasnya. Dalam hal ini, pelajar dituntut untuk dapat menganalisis bangun ruang penyusunnya dan kemudian menentukan luas permukaan dan volumenya. Meskipun hanya dengan menyebutkan ciri-ciri bangun datar ataupun bangun ruang, pelajar dapat menentukan luas permukaan dan volumenya. Kecuali itu, pelajar juga dapat mengungkapkan data dalam bentuk diagram (gambar, garis, dan batang).

Keterkaitan dengan Proses Bermatematika

Penyelesaian Masalah: Pelajar menyelesaikan masalah yang rutin serta tak rutin dan menuliskan jawabnya secara runtun. Pelajar menyelesaikan masalah yang melibatkan hutang, laba, pajak, dsb.

Bernalar: Pelajar mampu menyusun bukti yang sederhana, seperti menulis bukti bahwa luas jajaran genjang sama dengan panjang alas kali tinggi.

Demikian isi dari Panduan Fokus Pembelajaran Matematika di kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 sekolah dasar. Fokus pembelajaran Matematika kelas atas akan kita bahas pada postingan berikutnya.

Panduan Fokus Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar selengkapnya bisa di download di sini.

Semoga postingan kali ini bisa bermanfaat untuk pembaca. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar