Kamis, 02 Juli 2020

Jenis, Sifat, dan Penggunaan Magnet

A.    Pengertian Magnet

Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang memiliki sifat khusus. Setiap magnet mempunyai sifat kemagnetan. Apa sih sifat kemagnetan? Sifat kemagnetan adalah kemampuan benda dalam menarik benda-benda lain di sekitarnya.

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Benda-bemda yang dirarik oleh magnet disebut benda magnetis. Benda yang ditarik oleh magnet (benda magnetis) ini terbuat dari logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda non-magnetis. Benda-benda tidak ditarik oleh magnet (bersifat tidak magnetis) terbuat dari kayu, plastic dan karet. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama setiap sisi atau bagiannya. Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan magnet.

Berdasarkan cara terbentuknya magnet  dibedakan menjadi dua, yaitu :

            

magnet alam
 

1.       Magnet alam

Magnet alam terbentuk secara alami. Contohnya magnet bumi. Magnet alam pertama kalinya ditemukan di Magnesia (sekarang bernama Mansia berada di wilayah Turki)

2.       Magnet buatan

Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia. Ada beberapa bentuk magnet buatan, antara lain magnet batang, magnet jarum, magnet tabung (silinder), huruf U, dan magnet ladam (tapai kuda) serta magnet cincin. Magnet magnet ini memiliki kegunaan yang berbeda-beda.

B.     Sifat-Sifat Magnet

 

Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya. Tidak semua jenis benda bisa ditarik oleh magnet meski berada dalam jangkauannya. Sifat- sifat magnet antara lain :

 

    • Gaya magnet dapat menembus benda.
    • Magnet mempunyai dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
    • Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain, kedua kutub akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling tarik-menarik

    • Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan dengan magnet.
    • Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal tertentu, seperti sering jatuh, terbakar, atau lainnya.


Baca Juga : Gaya dan Gerak

Soal KSN SD Kabupaten Tahun 2020 

C.    Jenis Bahan Magnet

Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara umum terbagi menjadi dua, yaitu bahan magnetik (feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.

 

Bahan Magnetik (Feromagnetik)

Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika benda jenis feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat dijadikan suatu magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.

Bahan Nonmagnetik

Bahan nonmagnetik terbagi atas:

Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.

Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.

D. Macam-macam Bentuk Magnet

  • Magnet batang bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.
  • Magnet silinder, menyerupai tabung panjang.
  • Magnet jarum menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang runcing.
  • Magnet U (magnet ladam) berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.
  • Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
  • Magnet keping, magnet ini memiliki bentuk menyerupai kepingan logam.

E.     Cara membuat magnet

Kita dapat membuat magnet dengan besi dan baja. Ada tiga cara membuat magnet, diantaranya sebagai berikut :

1.       Cara induksi

Cara membuat magnet dengan cara induksi yaitu dengan cara menembpelkan benda-benda yang terbiat dari logam (besi atau baja) dengan magnet.benda tersebuat akan menjadi bersifat magnet, namun hanya sementara karena sifat kemagnetan benda tersebut akan hilang jika magnet dilepaskan.

 

2.      Cara menggosok

Batang besi atau baja yang digosok-gosokan pada magnet akan menyebabkan batang besi dan baja mempunyai sifat kemagnetan. Jika semakin lama batang besi atau baja digosokkan, maka semakin lama pula  sifat kemagnetan di dalam batang besi dan baja tersebut. Sifat kemagnetan pada batang besi atau bajadapat berkurang atau hilang jika diguncang kuat, dijatuhkan,atau dipukul.

 

3.      Cara dialiri arus listrik

Magnet dibuat dengan cara dialiri arus listri. Magnet yang di timbulkan disebut  elektromagnetik. Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik hanya bersifat sementara. Sifat magnet akan hilang jika arud listrik diputus.

F.      Penerapan Konsep Gaya Magnet

Berputarnya kumparan penghantar berarus listrik di dalam medan magnetik merupakan konsep dasar kerja beberapa alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Adapun penerapan konsep gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.





 

  1. Motor Listrik Salah satu penerapan konsep gaya magnetik pada kumparan penghantar di dalam medan magnetik adalah pada motor listrik. Motor listrik dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Pada motor listrik, kumparan arus yang dapat berputar dengan bebas diletakkan pada sebuah medan magnet. Hal inilah yang dapat menggerakkan motor listrik.
  2. Pengeras suara (loudspeaker) Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip bahwa induksi magnetik memberikan gaya pada kawat berarus listrik. Melalui arus bolak-balik dengan frekuensi sinyal audio, corong loudspeaker bergerak maju mundur dengan frekuensi yang sama. Hal ini menyebabkan rapatan dan renggangan pada udara di sekitarnya, sehingga energi bunyi dapat dihasilkan.
  3. Alat ukur listrik (galvanometer) Galvanometer merupakan sebuah peralatan yang menggunakan medan magnet untuk mendeteksi besarnya arus yang mengalir. Dalam mengukur kuat arus listrik, galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam suatu daerah medan magnet.
  4. Detektor logam Detektor logam bekerja berdasarkan konsep gaya magnet, yaitu fluks magnet. Peningkatan fluks magnet biasanya disertai peningkatan tegangan di dalam arus yang mengalir lewat kurnparan penerima yang memicu alarm. Kumparan penerima yang melarik badan seseorang segera menyiagakan bila sejumlall 'ogam dapat terdeteksi,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar