Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Pengertian
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang
didasarkan pada pemenuhan kebutuhan murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan
belajar murid tersebut. Kebutuhan murid antara lain berupa kesiapan belajar,
minat, dan profil belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan
serangangkaian tindakan yang masuk akal dalam merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran.
Menurut Tomlinson (2000) juga dikatakan bahwa pembelajaran
berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu setiap murid.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi
tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap
saat dan setiap waktu. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan
belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain;
- Lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar,
- Kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas,
- Terdapat penilaian berkelanjutan,
- Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid,
- Manajemen kelas yang efektif.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas
Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid (kesiapan, minat, dan profil belajar murid)
- Mengidentifikasi strategi pembelajaran berdiferensiasi yang akan diterapkan (konten, proses, atau produk)
- Mengimplemetasikan RPP berdiferensiasi dalam pembelajaran di kelas
- Mempersiapkan, melakukan, dan menganalisis asesmen (pra asesmen, asesmen formatif, dan asesmen sumatif)
Pembelajaran berdiferensiasi memenuhi kebutuhan belajar murid
Sebelum merancang pembelajaran perlu dipetakan terlebih
dahulu kebutuhan belajar murid. Ini dilakukan agar memperoleh gambaran tentang
apa yang dibutuhkan dan apa yang akan dicapai oleh murid. Pembelajaran disusun
untuk menjembatani keterpenuhan kebutuhan dan ketercapaian tujuan.
Tiga aspek kebutuhan belajar murid yang perlu didentifikasi guru, diantaranya:
Kesiapan belajar, yaitu kesesuaian antara materi, konsep
atau keteranpilan baru yang akan
diajarkan dengan keterampilan dan pengetahuan murid sebelumnya. Tujuannya untuk
memodifikasi tingkat kesulitan bahan pembelajaran, sehingga diharapkan murid
terpenuhi kebutuhan belajarnya
Minat belajar, yaitu ketertarikan murid untuk terlibat dalam
pembelajaran
Profil belajar, yaitu memberikan kesempatan murid untuk
belajar secara natural dan efisien sesuai dengan gaya belajar mereka (visual,
auditri, atau kinestetik)
Pembelajaran berdiferensiasi membantu mencapai hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan pemetaan kebutuhan belajar murid tersebut, maka
guru dapat menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang akan
diterapkan agar murid termotivasi dalam
kegiatan belajar yang dirasakan menyenangkan, yang meliputi:
Diferensiasi konten, yaitu apa yang akan diajarkan
berdasarkan kesiapan belajar, minat, atau profil belajar murid.
Diferensiasi proses, yaitu bagaimana kebutuhan murid
terpenuhi melalui serangkaian proses pembelajaran? Apakah dengan belajar mandiri atau berkelompok.
Diferensiasi produk, yaitu tagihan apa yang kita harapkan
dari murid.
Dengan keberagaman konten, proses dan produk, murid
diharapkan dapat menemukan yang paling sesuai dengan dirinya. Kesesuaian ini
tentunya akan memudahkan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketercapaian
tujuan pembelajaran artinya murid sudah mencapai hasil belajar yang optimal.
Kaitan Modul 2.1 dengan modul sebelumnya.
Modul 2.1 membahas tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.
Pembelajaran yang berusaha memenuhi kebutuhan murid dengan cara-cara yang masuk
akal. Ini sesuai dengan modul 1.1 yang membahas tentang filosofi pendidikan Ki
Hadjar Dewantara. Bahwa pendidikan adalah proses menuntun murid sesuai dengan
kodratnya agar selamat dan bahagia. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan cara
bagaimana guru menuntun siswa sesuai dengan kodratnya. Yakni dengan menyajikan
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid atau berorientasi pada murid
Pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan nilai-nilai guru
penggerak dan peran guru penggerak. . Nilai guru penggerak antara lain berpihak
pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Semua nilai ini
dibutuhkan agar dapar melaksanakan pembelajaran berdifrensiasi.
Peran guru penggerak antara lain : sebagai pemimpin
pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan
kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi. Pembelajaran
berdiferensiasi ada wujud nyata peran guru penggerak sebagai pemimpin
pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid. Pemimpin pembelajaran
dimaksudkan sebagai keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
merefleksikan pembelajaran. Sementara mewujudkan kepemimpinan murid terwujud
dalam kemampuan murid untuk memilih konten, proses, dan produk pembelajaran
yang sesuai dengan dirinya.
Guru harus memiliki visi terhadap siswa dan hasil dari
proses pembelajaran yang dilakukannya. Guru menyusun usaha untuk mencapai visi
tersebut dengan pendekaran inquiry apresiatif. Kerja sama semua warga sekolah
akan memudahkan tercapainya visi. Sedangkan untuk menghadapi masalah dan
pelanggaran kedisiplinan diperlukan penerapan budaya positif. Siswa harus tetap
merasa aman dan nyaman meskipun harus tetap bertanggung jawab menerima konsekuensi
atas kesalahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar