Senin, 27 Februari 2023

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Pengertian

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid tersebut. Kebutuhan murid antara lain berupa kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangangkaian tindakan yang masuk akal dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Menurut Tomlinson (2000) juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat dan setiap waktu. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain;

  1. Lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar,
  2. Kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas,
  3. Terdapat penilaian berkelanjutan,
  4. Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid,
  5. Manajemen kelas yang efektif.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid (kesiapan, minat, dan profil belajar murid)
  3. Mengidentifikasi strategi pembelajaran berdiferensiasi yang akan diterapkan (konten, proses, atau produk)
  4. Mengimplemetasikan RPP berdiferensiasi dalam pembelajaran di kelas
  5. Mempersiapkan, melakukan, dan menganalisis asesmen (pra asesmen, asesmen formatif, dan asesmen sumatif)

Pembelajaran berdiferensiasi memenuhi kebutuhan belajar murid

Sebelum merancang pembelajaran perlu dipetakan terlebih dahulu kebutuhan belajar murid. Ini dilakukan agar memperoleh gambaran tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang akan dicapai oleh murid. Pembelajaran disusun untuk menjembatani keterpenuhan kebutuhan dan ketercapaian tujuan.

Tiga aspek kebutuhan belajar murid yang perlu didentifikasi guru, diantaranya:

Kesiapan belajar, yaitu kesesuaian antara materi, konsep atau keteranpilan baru yang  akan diajarkan dengan keterampilan dan pengetahuan murid sebelumnya. Tujuannya untuk memodifikasi tingkat kesulitan bahan pembelajaran, sehingga diharapkan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya

Minat belajar, yaitu ketertarikan murid untuk terlibat dalam pembelajaran

Profil belajar, yaitu memberikan kesempatan murid untuk belajar secara natural dan efisien sesuai dengan gaya belajar mereka (visual, auditri, atau kinestetik)

Pembelajaran berdiferensiasi membantu mencapai hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan pemetaan kebutuhan belajar murid tersebut, maka guru dapat menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang akan diterapkan agar murid termotivasi  dalam kegiatan belajar yang dirasakan menyenangkan, yang meliputi:

Diferensiasi konten, yaitu apa yang akan diajarkan berdasarkan kesiapan belajar, minat, atau profil belajar murid.

Diferensiasi proses, yaitu bagaimana kebutuhan murid terpenuhi melalui serangkaian proses pembelajaran? Apakah  dengan belajar mandiri atau berkelompok.

Diferensiasi produk, yaitu tagihan apa yang kita harapkan dari murid.

Dengan keberagaman konten, proses dan produk, murid diharapkan dapat menemukan yang paling sesuai dengan dirinya. Kesesuaian ini tentunya akan memudahkan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran artinya murid sudah mencapai hasil belajar yang optimal.

Kaitan Modul 2.1 dengan modul sebelumnya.

Modul 2.1 membahas tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran yang berusaha memenuhi kebutuhan murid dengan cara-cara yang masuk akal. Ini sesuai dengan modul 1.1 yang membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Bahwa pendidikan adalah proses menuntun murid sesuai dengan kodratnya agar selamat dan bahagia. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan cara bagaimana guru menuntun siswa sesuai dengan kodratnya. Yakni dengan menyajikan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid atau berorientasi pada  murid

Pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan nilai-nilai guru penggerak dan peran guru penggerak. . Nilai guru penggerak antara lain berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Semua nilai ini dibutuhkan agar dapar melaksanakan pembelajaran berdifrensiasi.

Peran guru penggerak antara lain : sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi. Pembelajaran berdiferensiasi ada wujud nyata peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid. Pemimpin pembelajaran dimaksudkan sebagai keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran. Sementara mewujudkan kepemimpinan murid terwujud dalam kemampuan murid untuk memilih konten, proses, dan produk pembelajaran yang sesuai dengan dirinya.

Guru harus memiliki visi terhadap siswa dan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukannya. Guru menyusun usaha untuk mencapai visi tersebut dengan pendekaran inquiry apresiatif. Kerja sama semua warga sekolah akan memudahkan tercapainya visi. Sedangkan untuk menghadapi masalah dan pelanggaran kedisiplinan diperlukan penerapan budaya positif. Siswa harus tetap merasa aman dan nyaman meskipun harus tetap bertanggung jawab menerima konsekuensi atas kesalahannya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar