Senin, 06 Desember 2021

Pembelajaran Abad 21 (4C)

Pembelajaran Keterampilan Abad 21

Di era industri 4.0 ini, kita dihadapkan pada tantangan yakni derasnya  perkembangan teknologi informasi, peserta didik harus dibekali sikap,  pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dan memadai. Keterampilan yang  harus dikuasai oleh siswa agar dapat memenangkan persaingan adalah karakter,  literasi, dan kompetensi 4C (critical thinking, communication, collaboration, and  creativity). Semuanya harus dikuasai oleh siswa agar mereka mampu meraih  keunggulan bersaing dan mampu mewujudkan dirinya sebagai generasi emas  2045. 

Guru dituntut untuk dapat memilih pendekatan, model, dan metode pembelajaran  yang memfasilitasi siswa dalam rangka meningkatkan keterampilan yang  dibutuhkan pada abad XXI. Keterampilan yang dimaksud mencakup kecakapan  berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan  berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional,  dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning). Sudahkah anda  menerapkan keterampilan yang dimaksud dalam proses pembelajaran? 

Pandangan pendidikan modern abad 21 berfokus pada membangun keterampilan berpikir  yang ditunjang oleh penguasaan materi akademis yang multi-disiplin, multi-aspek, dan  multi-metodologi. Pembelajaran abad 21 dituntut untuk berbasis teknologi yang bertujuan  menyeimbangkan tuntutan di era milenia. Sejalan dengan pendapat tersebut (Greenstein,  2012) menyatakan bahwa siswa yang hidup pada abad 21 harus menguasai keilmuan,  berketerampilan metakognitif, mampu berpikir kritis dan kreatif, serta bisa berkomunikasi  atau berkolaborasi yang efektif, keadaan ini menggambarkan adanya kesenjangan antara  harapan dan kenyataan. 
 
Oleh karena itu, pemerintah merancang pembelajaran abad 21 melalui kurikulum 2013 yang berbasis pada siswa. Guru sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah di  sekolahsekolah menerapkan pembelajaran abad 21. Di sekolah formal, pembelajaran sudah  dituntut untuk menerapkan kemampuan 4C (Critical Thinking, Communiaction,  Collaboration, Creativity), ini dapat terwujud cepat tidak hanya tuntutan pada kinerja guru  dalam mengubah metode mengajar, tetapi juga peran dan tanggung jawab pendidik non  formal dalam membiasakan anak-anak menerapkan 4C dalam keseharian (Prihadi, 2017).
 
Untuk mencapai kondisi belajar yang ideal, kualitas pengajaran selalu terkait dengan  penggunaan model pembelajaran secara optimal, ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas  pengajaran yang tinggi setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan model  pengorganisasian yang tepat dan selanjutnya disampaikan kepada siswa dengan model yang tepat pula (Danial dan Sepe, 2010). 

Deskripsi 4 C 



Keterampilan 4C wajib dikuasai dan dimiliki oleh setiap peserta didik guna menghadapi tantangan abad 21. Adapun kemampuan 4C menurut Anies Baswedan (Republika, 2016) :  
  1. Critical thinking (berpikir kritis) yaitu kemampuan siswa dalam berpikir kritis berupa  bernalar, mengungkapkan, menganalisis dan menyelesaikan masalah. Di era  reformasi critical thinking, juga digunakan untuk menangkal dan memfilter paham  radikal yang dianggap tidak masuk akal. Kemampuan berpikir kritis biasanya diawali  dengan kemampuan seseorang mengkritisi berbagai fenomena yang terjadi di  sekitarnya, dirinya, dari situasi yang tidak tepat menjadi situasi yang berpihak padanya. 
  2. Communication (komunikasi) yaitu bentuk nyata keberhasilan pendidikan dengan adanya komunikasi yang baik dari para pelaku pendidikan demi peningkatan kualitas pendidikan.  
  3. Collaboration (kolaborasi) yaitu mampu bekerja sama, saling bersinergi dengan  berbagai pihak dan bertanggung jawab dengan diri sendiri, masyarakat dan  lingkungan. Dengan demikian ia akan senantiasa berguna bagi lingkungannya. 
  4. Creativity (kreativitas) yaitu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.  Kreativitas peserta didik perlu diasah setiap hari agar menghasilkan terobosan atau inovasi baru bagi dunia pendidikan. Kreatifitas membekali seorang peserta didik  yang memiliki daya saing dan memberikan sejumlah peluang baginya untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya. 
 
Penerapan 4C dalam pembelajaran kurikulum 2013 jika benar-benar dilakukan di sekolah akan memberikan dampak yang luar biasa bagi generasi penerus bangsa untuk menghadapi tantangan hidup abad 21. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar