Selasa, 21 September 2021

Indra Pendengar

Indra Pendengar

Telinga adalah indra pendengar dan keseimbangan. Telinga mengumpulkan getaran bunyi dari udara dan mengubahnya menjadi pesan yang disebut sinyal saraf. Sinyal ini kemudian diteruskan ke otak.


1.  Bagian-Bagian telinga


Telinga terbagi atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar adalah bagian yang bisa terlihat. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga. Saluran telinga agak berbelok, panjangnya sekitar 2,5 cm.





Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan tiga tulang pendengar yang sangat kecil. Tulang pendengar tersebut yaitu tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Ketiga tulang tersebut dinamakan osikel. Proses masuknya suara ke telinga tengah yaitu daun telinga menyalurkan gelombang suara ke saluran telinga. Gelombang ini memantul di ujung gendang telinga dan membuatnya bergetar. Gelombang ini diteruskan ke osikel. Osikel bergerak seperti tuas sehingga getaran menjadi lebih keras.


Bagian inti dari telinga dalam adalah koklea. Bentuk koklea seperti rumah siput. Koklea berisi cairan dan mengubah getaran menjadi sinyal saraf. Terdapat lebih dari 20.000 sel rambut mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) dalam koklea. Getaran suara membuat cairan koklea mengalir pada rambut. Sel rambut menerima getaran suara dan mengubahnya menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Telinga dalam juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh kita. Perhatikan bagian-bagian telinga pada


2.  Jangkauan Pendengaran


Manusia bisa mendengar suara mulai dari geraman pelan hingga teriakan. Jangkauan pendengaran manusia berkisar dari 20 – 20.000 hertz. Hertz adalah satuan frekuensi atau jumlah getaran per detik. Beberapa hewan dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 hertz. Misalnya kelelawar, jangkauan pendengarannya mencapai 100.000 hertz. Ada juga hewan yang dapat mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20 hertz. Contohnya anjing, laba-laba, dan jangkrik.

3.  Proses Pendengaran

Proses pendengaran berlangsung dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Gelombang suara/bunyi akan ditangkap oleh daun telinga.
  2. Selanjutnya suara tersebut akan dipusatkan agar masuk ke dalam lubang telinga.
  3. Getaran suara akan sampai ke gendang telinga, sehingga menyebabkan tulang – tulang pendengaran juga bergetar.
  4. Getaran akan sampai pada rumah siput sehingga rambut – rambut halus yang terdapat didalamnya juga bergetar.
  5. Rabut halus ini bertugas untuk meneruskan getaran ke syaraf pendnegaran.
  6. Syaraf pendengaran menyampaikan getaran tersebut dalam bentuk rangsangan ke otak untuk selanjutnya diproses agar kita dapat memahami maksud dari suara tersebut.
  7. Walaupun prosesnya berlangsung dalam beberapa tahap, namun
  8. tahapan-tahapan tersebut terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Ketika kita mendengar suara teman yang sednag berbicara, kita dapat langsung mengerti maksudnya. Dalam waktu yag sesingkat itu, proses – proses pendengaran diatas sudah terjadi.

4. Kelainan pada Telinga

Jika kamu tidak merawat telinga dengan baik, maka akan muncul beberapa penyakit atau kelainan sebagai berikut:

  1. Tuli : kelainan pada telingan seseorang sehingga ia tidak dapat mendengar. Kelainan ini disebabkan karena rusaknya gendang telinga sehingga getaran suara yang masuk tidak bisa diteruskan ke bagian dalam telinga.
  2. Congek : penyakit keluarnya cairan dari lubang telinga. Penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri didalam telinga.

5.  Memelihara Telinga


Kita harus memelihara kesehatan telinga kita. Berikut langkah-langkah yang dapat kita lakukan.


  1. Menghindari bunyi yang terlalu keras. Contohnya suara mesin atau musik yang terlalu keras. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobekkan gendang telinga. Jika gendang telinga sobek, maka fungsi pendengaran berkurang.


  1. Menjaga kebersihan lubang telinga. Kita harus hati-hati saat membersihkan lubang telinga. Jika saluran telinga terluka, bisa mengakibatkan infeksi dan radang. Radang di telinga akan mengeluarkan cairan berbau busuk yang disebut congek. Jangan mengorek telinga dengan jari, korek api atau benda keras lainnya.


Materi Sebelumnya :                                                                          Indra Penglihat       
Materi Selanjutnya :Indra Perasa



Kembali ke daftar Isi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar