Minggu, 04 April 2021

Rangkuman Materi Esensial Kelas 4 Tema 8 Sub tema 3

 A. Bahasa Indonesia

Cerita Fiksi: cerita yang tidak benar-benar terjadi, sengaja dikarang oleh pengarang. Termasuk karya sastra berbentuk prosa.

Bagian-bagian Prosa:

1. Tokoh: pelaku cerita

a. Tokoh Utama: memiliki peran penting dan ditampilkan terus-menerus

b. Tokoh Tambahan: muncul beberapa kali saja untuk menghidupkan cerita

2. Alur: urutan rangkaian cerita

3. Tema: pokok masalah yang dibahas dalam cerita

4. Pencerita: pihak yang menceritakan kisah, bisa penulis atau salah satu tokoh

5. Latar: tempat dan waktu terjadinya cerita

6. Watak: sifat yang dimiliki masing-masing tokoh

Fabel: cerita tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia untuk menyampaikan pesan moral terkait perilaku manusia.

Legenda: cerita rakyat yang dihubungkan dengan tokoh sejarah dan dibumbui dengan kesaktian tokoh-tokohnya dan dianggap benar-benar terjadi. Umumnya menceritakan tentang asal mula terbentuknya suatu tempat.

Membaca Intensif: membaca secara menyeluruh untuk memahami teks bacaan dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan tersebut.


Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita yang diperankan.

Tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu).

1.  Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu  cerita. Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

2.  Tokoh Tambahan (pembantu)

Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama.


Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis.

1.  Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga  disenangi dan dikagumi pembaca.

    2.  Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena  perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca.

B. IPS

B.1. Keragaman di Indonesia

Kegiatan Ekonomi: kegiatan manusia untuk mendapatkan penghasilan, barang, atau jasa tertentu untuk mencapai kesejahteraan.

Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi:

1.      Produksi: menciptakan suatu barang atau menawarkan jasa

2.      Distribusi: menyalurkan barang/jasa ke tangan konsumen dengan memanfaatkan alat transportasi baik tradisional maupun modern

3.      Konsumsi: memakai/memanfaatkan barang/jasa

B.2. Kegiatan Ekonomi Masyarakat Berdasarkan Jenis Wilayah

Kondisi Fisik Dataran Tinggi:

Relief lebih kasar dan tingkat kemiringan lahan lebih curam, berhawa sejuk dan udara bersih.

Kegiatan Ekonomi di Dataran Tinggi: Perkebunan, Pertanian, Objek Wisata, Peternakan

Kondisi Fisik Dataran Rendah:

tersedia air yang cukup, iklim yang menunjang pertumbuhan tanaman, relief permukaan tanah cenderung datar, udara lebih panas

Kegiatan Ekonomi di Dataran Rendah: Pertanian (sawah irigasi, sawah tadah hujan), Perladangan dan perkebunan, Peternakan, Perikanan darat

Kondisi Fisik Daerah Pantai/Pesisir:

Berbatasan dengan laut, berpasir, udara panas

Kegiatan Ekonomi di Daerah Pantai/Pesisir: Penangkapan dan pelelangan ikan, Budidaya ikan air payau, Usaha tambak udang, Perdagangan (antarpulau maupun internasional), Objek wisata, Pelabuhan laut (antarpulau maupun internasional), Pengeboran minyak lepas pantai

Manfaat adanya keragaman karakteristik individu dalam masyarakat terutama dalam kegiatan ekonomi. Contohnya sebagai berikut :

  1. Menumbuhkan sikap nasionalisme
  2. Menciptakan identita bangsa di Mata Internasional
  3. Alat Pemersatu bangsa
  4. Sebagai ikon pariwisata
  5. Menambah pendapatan nasional
  6. Memupuk sikap toleransi

C. PPKN

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilainilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri atau karakter secara alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi, karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri individu. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan.

Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia.

Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antar masyarakat. Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.

Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai berikut.

  1. Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.
  2. Belajar bersosialisasi.
  3. Belajar toleransi.
  4. Saling melengkapi sesama individu.
  5. Hidup rukun dalam masyarakat.

Keragaman Karakteristik Individu: perbedaan ciri khusus yang dimiliki tiap individu

1.      Keragaman Fisik: warna kulit, jenis rambut, tinggi badan, berat badan

2.      Keragaman Kegemaran: membaca, menggambar, bernyanyi, bermain bola

3.      Keragaman Sifat: ramah, jujur, rajin, sombong, pemalu

D. SBdP

Gambar adalah karya seni rupa dua dimensi. Karya seni rupa dua dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Objek gambar adalah benda-benda tiga dimensi. Benda tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, serta memiliki volume. Unsur  volume inilah yang menjadi pembeda antara benda dua dimensi dan benda tiga dimensi. Benda tiga dimensi misalnya benda hias dan benda  yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya guci, vas  bunga, meja, kursi, lemari, dan lampu hias.

Berdasarkan pengertian karya seni  tiga dimensi di atas, dapat kamu  pahami adanya ciri-ciri tiga dimensi sebagai berikut.

  1. Mempunyai panjang, lebar, dan tinggi.
  2. Dapat dinikmati keindahannya dari sudut pandang mana pun.
  3. Memiliki volume.

Ditinjau dari jenis bendanya, ada tiga jenis benda yang biasa dituangkan dalam gambar tiga dimensi. Tiga jenis benda yang dimaksud sebagai berikut.

1. Benda Kubistis

Benda kubistis adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai bangunan  kubus atau balok. Contohnya kotak pensil, kotak tisu, meja, kursi, lemari, bak sampah, dan kulkas. 

2. Benda Silindris

Benda silindris adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai silinder  (elips). Contohnya botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dan guci.

3. Benda Bebas

Benda Bebas adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. Contohnya buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dan benda alam lain.

D.1. Montase

Montase: komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber, bisa berupa karya dua dimensi maupun tiga dimensi.

Montase Dua Dimensi: menyerupai lukisan karena terdiri atas gambar-gambar jadi yang dipotong dan dipadukan menjadi satu kesatuan karya.

Fungsi Montase:

  1. Fungsi Praktis: digunakan sebagai bahan dekorasi
  2. Fungsi Edukatif: mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
  3. Fungsi Ekspresi: membantu mengekspresikan perasaan
  4. Fungsi Psikologis: menuangkan ide dan emosi untuk mengurangi beban psikologis
  5. Fungsi Sosial: menyediakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas

D.2. Teknik Aplikasi

Teknik Aplikasi: teknik membuat karya hias menggunakan kertas atau kain dengan cara memotong kertas/kain menurut bentuk tertentu untuk ditempel/dijahit ke kertas/kain lainnya.

D.3. Mozaik

Mozaik: gambar atau lukisan yang dibuat dengan kepingan-kepingan bahan berwarna yang ditempel mengikuti pola.

Contoh Mozaik. Sumber: Rozisenirupa.com

Bahan Mozaik: kepingan kaca, keramik, kertas warna, biji-bijian

Bentuk Kepingan Bahan yang Digunakan: bentuk lingkaran, persegi, segitiga

E. IPA

Gaya: besaran berupa tarikan atau dorongan yang mempengaruhi keadaan suatu benda.

Alat Pengukur Gaya: dinamometer

Satuan Gaya: Newton (dilambangkan dengan N)

Pengaruh Gaya terhadap Benda:

  1. Benda diam menjadi bergerak: mendorong meja, bermain tarik tambang
  2. Benda bergerak menjadi diam: mengerem sepeda
  3. Benda berubah bentuk: bermain lilin plastisin
  4. Benda berubah arah gerak: bola berbalik arah ketika ditendang dan memantul dinding

Jenis-jenis Gaya:

  1. Gaya Otot: dihasilkan oleh tenaga otot manusia/hewan. Contoh: menendang bola, membawa air dalam ember.
  2. Gaya Gesek: dihasilkan oleh dua permukaan benda yang saling bersentuhan, besar kecilnya gaya dipengaruhi kasar halusnya permukaan benda. Contoh: mengerem sepeda, gesekan alas sepatu dengan lantai agar kita dapat berjalan tanpa tergelincir.
  3. Gaya Pegas: membuat benda memantul atau terlontar seperti pegas, dihasilkan oleh benda berbahan elastis seperti karet atau pegas. Contoh: bermain ketapel.
  4. Gaya Magnet: tarikan atau dorongan yang dihasilkan magnet, tidak tampak tetapi dapat menarik benda logam yang ada di dekatnya. Contoh: kutub utara dan selatan bumi (magnet alam), magnet batang/silinder/bentuk U/tapal kuda (magnet buatan).
  5. Gaya Gravitasi: gaya tarik yang menyebabkan semua benda di permukaan bumi tertarik menuju ke arah bawah (pusat bumi), besarnya dipengaruhi ketinggian tempat. Contoh: apel jatuh dari pohon.
  6. Gaya Listrik Statis: dimiliki benda bermuatan listrik untuk menarik benda di sekitarnya. Contoh: penggaris yang digosok ke rambut menarik serpihan kertas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar