A. Bahasa Indonesia
Cerita Fiksi: cerita yang tidak benar-benar terjadi, sengaja dikarang oleh
pengarang. Termasuk karya sastra berbentuk prosa.
Bagian-bagian Prosa:
1. Tokoh: pelaku cerita
a. Tokoh Utama: memiliki peran penting dan ditampilkan terus-menerus
b. Tokoh Tambahan: muncul beberapa kali saja untuk menghidupkan cerita
2. Alur: urutan rangkaian cerita
3. Tema: pokok masalah yang dibahas dalam cerita
4. Pencerita: pihak yang menceritakan kisah, bisa penulis atau salah satu
tokoh
5. Latar: tempat dan waktu terjadinya cerita
6. Watak: sifat yang dimiliki masing-masing tokoh
Fabel: cerita tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia
untuk menyampaikan pesan moral terkait perilaku manusia.
Legenda: cerita rakyat yang dihubungkan dengan tokoh sejarah dan dibumbui
dengan kesaktian tokoh-tokohnya dan dianggap benar-benar terjadi. Umumnya
menceritakan tentang asal mula terbentuknya suatu tempat.
Membaca Intensif: membaca secara menyeluruh untuk memahami teks bacaan
dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan
tersebut.
Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita
yang diperankan.
Tokoh
dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan
(pembantu).
1.
Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting
dalam suatu cerita. Tokoh utama paling
banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.
2.
Tokoh Tambahan (pembantu)
Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki
peranan tidak penting dalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang
tokoh utama.
Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan
peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis.
1.
Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca.
B. IPS
B.1. Keragaman di Indonesia
Kegiatan Ekonomi: kegiatan manusia untuk mendapatkan penghasilan, barang,
atau jasa tertentu untuk mencapai kesejahteraan.
Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi:
1.
Produksi: menciptakan suatu barang atau
menawarkan jasa
2. Distribusi: menyalurkan barang/jasa ke
tangan konsumen dengan memanfaatkan alat transportasi baik tradisional maupun
modern
3.
Konsumsi: memakai/memanfaatkan
barang/jasa
B.2. Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Berdasarkan Jenis Wilayah
Kondisi Fisik Dataran Tinggi:
Relief lebih kasar dan tingkat kemiringan lahan lebih curam, berhawa sejuk
dan udara bersih.
Kegiatan Ekonomi di Dataran Tinggi: Perkebunan, Pertanian, Objek Wisata, Peternakan
Kondisi Fisik Dataran Rendah:
tersedia air yang cukup, iklim yang menunjang pertumbuhan tanaman, relief
permukaan tanah cenderung datar, udara lebih panas
Kegiatan Ekonomi di Dataran Rendah: Pertanian (sawah irigasi, sawah tadah hujan), Perladangan dan perkebunan, Peternakan, Perikanan darat
Kondisi Fisik Daerah Pantai/Pesisir:
Berbatasan dengan laut, berpasir, udara panas
Kegiatan Ekonomi di Daerah Pantai/Pesisir: Penangkapan dan pelelangan ikan, Budidaya ikan air payau, Usaha tambak udang, Perdagangan (antarpulau maupun internasional), Objek wisata, Pelabuhan laut (antarpulau maupun internasional), Pengeboran minyak lepas pantai
Manfaat adanya
keragaman karakteristik individu dalam masyarakat terutama dalam kegiatan
ekonomi. Contohnya sebagai berikut :
- Menumbuhkan sikap nasionalisme
- Menciptakan identita bangsa di Mata Internasional
- Alat Pemersatu bangsa
- Sebagai ikon pariwisata
- Menambah pendapatan nasional
- Memupuk sikap toleransi
C. PPKN
Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya, masyarakat
Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain.
Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup
seseorang serta nilainilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku
menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri
atau karakter secara alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi,
karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri
individu. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di
antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta
agama atau kepercayaan.
Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kita sebagai warga
negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antar masyarakat.
Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.
Beberapa manfaat
yang dimaksud sebagai berikut.
- Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.
- Belajar bersosialisasi.
- Belajar toleransi.
- Saling melengkapi sesama individu.
- Hidup rukun dalam masyarakat.
Keragaman Karakteristik Individu: perbedaan ciri khusus yang dimiliki tiap individu
1.
Keragaman Fisik: warna kulit, jenis
rambut, tinggi badan, berat badan
2.
Keragaman Kegemaran: membaca,
menggambar, bernyanyi, bermain bola
3.
Keragaman Sifat: ramah, jujur, rajin,
sombong, pemalu
D. SBdP
Gambar adalah
karya seni rupa dua dimensi. Karya seni rupa dua dimensi merupakan karya seni
rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Objek gambar adalah benda-benda
tiga dimensi. Benda tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki panjang,
lebar, dan tinggi, serta memiliki volume. Unsur
volume inilah yang menjadi pembeda antara benda dua dimensi dan benda
tiga dimensi. Benda tiga dimensi misalnya benda hias dan benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Contohnya guci, vas bunga,
meja, kursi, lemari, dan lampu hias.
Berdasarkan pengertian karya seni tiga dimensi di atas, dapat kamu pahami adanya ciri-ciri tiga dimensi sebagai berikut.
- Mempunyai panjang, lebar, dan tinggi.
- Dapat dinikmati keindahannya dari sudut pandang mana pun.
- Memiliki volume.
Ditinjau dari jenis bendanya, ada tiga jenis benda yang biasa dituangkan dalam gambar tiga dimensi. Tiga jenis benda yang dimaksud sebagai berikut.
1. Benda Kubistis
Benda kubistis
adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai bangunan kubus atau balok. Contohnya kotak pensil,
kotak tisu, meja, kursi, lemari, bak sampah, dan kulkas.
2. Benda Silindris
Benda silindris
adalah benda-benda yang berbentuk menyerupai silinder (elips). Contohnya botol, gelas, piring,
mangkuk, teko, dan guci.
3. Benda Bebas
Benda Bebas adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. Contohnya buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dan benda alam lain.
D.1. Montase
Montase: komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber, bisa berupa karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
Montase Dua Dimensi: menyerupai lukisan karena terdiri atas gambar-gambar jadi yang dipotong dan dipadukan menjadi satu kesatuan karya.
Fungsi Montase:
- Fungsi Praktis: digunakan sebagai bahan dekorasi
- Fungsi Edukatif: mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
- Fungsi Ekspresi: membantu mengekspresikan perasaan
- Fungsi Psikologis: menuangkan ide dan emosi untuk mengurangi beban psikologis
- Fungsi Sosial: menyediakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas
D.2. Teknik Aplikasi
Teknik Aplikasi: teknik membuat karya hias menggunakan kertas atau kain dengan cara memotong kertas/kain menurut bentuk tertentu untuk ditempel/dijahit ke kertas/kain lainnya.
D.3. Mozaik
Mozaik: gambar atau lukisan yang dibuat dengan kepingan-kepingan bahan berwarna yang ditempel mengikuti pola.
Contoh Mozaik. Sumber: Rozisenirupa.com
Bahan Mozaik: kepingan kaca, keramik, kertas warna, biji-bijian
Bentuk Kepingan Bahan yang Digunakan: bentuk lingkaran, persegi, segitiga
E. IPA
Gaya: besaran berupa tarikan atau dorongan yang mempengaruhi keadaan suatu benda.
Alat Pengukur Gaya: dinamometer
Satuan Gaya: Newton (dilambangkan dengan N)
Pengaruh Gaya terhadap Benda:
- Benda diam menjadi bergerak: mendorong meja, bermain tarik tambang
- Benda bergerak menjadi diam: mengerem sepeda
- Benda berubah bentuk: bermain lilin plastisin
- Benda berubah arah gerak: bola berbalik arah ketika ditendang dan memantul dinding
Jenis-jenis Gaya:
- Gaya Otot: dihasilkan oleh tenaga otot manusia/hewan. Contoh: menendang bola, membawa air dalam ember.
- Gaya Gesek: dihasilkan oleh dua permukaan benda yang saling bersentuhan, besar kecilnya gaya dipengaruhi kasar halusnya permukaan benda. Contoh: mengerem sepeda, gesekan alas sepatu dengan lantai agar kita dapat berjalan tanpa tergelincir.
- Gaya Pegas: membuat benda memantul atau terlontar seperti pegas, dihasilkan oleh benda berbahan elastis seperti karet atau pegas. Contoh: bermain ketapel.
- Gaya Magnet: tarikan atau dorongan yang dihasilkan magnet, tidak tampak tetapi dapat menarik benda logam yang ada di dekatnya. Contoh: kutub utara dan selatan bumi (magnet alam), magnet batang/silinder/bentuk U/tapal kuda (magnet buatan).
- Gaya Gravitasi: gaya tarik yang menyebabkan semua benda di permukaan bumi tertarik menuju ke arah bawah (pusat bumi), besarnya dipengaruhi ketinggian tempat. Contoh: apel jatuh dari pohon.
- Gaya Listrik Statis: dimiliki benda bermuatan listrik untuk menarik benda di sekitarnya. Contoh: penggaris yang digosok ke rambut menarik serpihan kertas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar